Saturday 10 March 2012

Tari Klasik Sekar Putri

Terimakasih atas kunjungan anda



R. Tjetje Somantri yang juga pengajar tari Sunda mulai melihat wilayah tari kreasi pada tahun 1946 dengan menciptakan Tari Dewi. Kemudian beberapa tari kreasi lain yang diciptakannya antara lain: Anjasmara I dan II (1946), Puragabaya (1947), Kendit Birayung (1947), Dewi Serang dan Sulintang (1948). Kemudian dari mulai tahun 1949, R Tjetje Somantri lebih banyak menciptakan tari kreasi untuk ditarikan oleh gadis-gadis, antara lain: Komala Gilang Kusumah, Ratu Graeni (1949), Topeng Koncaran, Srigati, Golek Purwokertoan (1950), Rineka Sari (1951), Kukupu (1952), Sekar Putri (1952-1954), Tari Merak (1955), Golek Rineka (1957), Nusantara, Anjasmara III dan Renggarini (1958).
Dalam menciptakan tari kreasi, R. Tjetje Somantri terus menggali hal yang dianggap baru. Hal ini terbukti dengan disempurnakannya tari Renggarini menjadi tari Kandagan (1960). Setahun setelah itu diciptakannya lagi tari kreasi yang diberi nama tari Pancasari, Srenggana (1961) dan pada tahun 1962 diciptakan tari kreasi Panji Nayadirana, serta kreasi tarinya yang terakhir adalah tari Patih Ronggana (1963).

No comments:

Post a Comment